Rabu

Logo SNI, Apakah Bisa Menjadi Jaminan?

logo sni, jaminan barang


Cerita Keluarga kali ini mencoba memberikan opini di sela-sela waktu istirahat denagn kondisi badan yang kurang fit karena beberapa hari terakhir ini badan rasanya gak enak banget. Entah ini disebut apa, Opini atau Perasaan (maklum Bahasa Indoensianya sering banget gak lulus: off the record? Ketika berlibur ke Samarinda Seminggu yang lalu, dengan keluarga besar kami jalan-jalan membawa pasukan si kecil untuk bermain bersama. Sembari lewat di jejeran penjual helm. Salah satu anggota keluarga ingin membeli sebuah helm. Ada satu yang kami ingat, si penjual mengatakan bahwa semua helm telah berlogo SNI. Tetapi bagi kami, apakah ini bisa menjamin???

Kami pikir wajar saja pertanyaan ini muncul. Banyak kemungkinan yang kami pikirkan akan hal ini. Yang pertama, bisa ajakan itu adalah sebuah barang yang tidak ber SNI tetapi di tambahkan Logo SNI. Yang kedua, sebuah barang yang ber SNI bisa sajakan ada yang Qualitynya dibawah standar. Kalo gak percaya jangan tanya saya... tanyalah pada yang mengeluarkan Logo SNI apakah bisa menjamin??? hehehe lempar batu sembunyi tanga nieh...


Selain itu juga, faktanya di lapangan jika membeli barang berlogo SNI dan bernomor registrasi SNI, apakah itu benar-benar barang yang terdaftar sebagai barang berSNI, bagaimana caranya melakukan chek dan recheck bahwa logo SNI yang ada adalah asli. Apakah ada nomor Automatic SMS untuk melakukan check dan richeck. Dari sudut barang yang harus memberikan rasa aman, apakah dengan berlogo SNI bisa menjamin tingkat keamanan yang pasti (contoh; tabung gas)? Ini bukannya berprasangka buruk ya??? hanya sebuah pertanyaan untuk meyakinkan keadaan yang ada.

Apakah wajar pertanyaan ini muncul? Bagaimana menurut anda? Silahkan berbagi ya....

30 komentar:

  1. mungkin krn begitu sering dan mudahnya memalsukan segala macam logo maupun branded barang di negeri ini, lalu muncul prasangka pd diri kita.
    Sebaiknya memang disosialisasikan dgn lebih jelas, apakah yg namanya SNI itu benr2 asli atau hanya akal2an dr produsen saja.
    salam

    BalasHapus
  2. iya ya, bisa jadi stikernya doang yang SNI tapi produknya malah jauh dari standar. bisa-bisa konsumen kembali dibohongi

    BalasHapus
  3. SNI kurang sosialisai/pemasaran dan persiapan yg matang..msalah klise kinerja pemerintahan, yakni comfort zone dan rendahnya kinerja secara umum (doh)

    BalasHapus
  4. Idealnya jika produk sudah memegang sertifikat SNI, tidak ada alasan lagi barang tersebut palsu dan tidak bagus. Tetapi dinegeri ini apasih yang tidak mungkin ?

    BalasHapus
  5. wajar kok prasangka itu ada. apalagi sekarang gampang banget malsuin logo2 kayak gtu. saya setuju sama komen yang paling atas, sosialisai yang jelas perlu dicanangkan.
    ^_^

    BalasHapus
  6. Kalo Logo yg skrang sih kyaY lbih sulit d'palsukan...ttapi kmngkinan itu ad...Jd peran pihak yg brsngkutan yg mngurusi SNI ini yg lbih aktif mlkukan kendali dan pengawasan...

    BalasHapus
  7. Saya tuh suka bimbang ajah Pak kalo beli sesuatu yang berlogo, tapi bukan di tempat yang memang sudah diketahui sebelumnya adalah agen resmi yang mengeluarkan barang tersebut. Sebab orang Indoensia kan pinter2, apa ajah bisa dipalsuin. Makanya ga heran kalo banyak produk2 yang kita anggap asli eh ternyata aspal.

    Sepertiya untuk urusan yang begini pemerintah kurang aware. Entah apa orangnya (pelaku) yang terlalu jenius??

    BalasHapus
  8. yg namanya standarisasi produk itu perlu banget, tinggal sosialisainya aja kali.

    BalasHapus
  9. wajar saja ada pertanyaan seperti itu sis, karena di indonesia terlalu banyak praktek uang sehingga keluarnya sebuah pengesahan atau standarisasi dari suatu produk masih perlu diragukan kebenarannya :D

    BalasHapus
  10. setahu saya hanya produk yang telah mendapatkan sertifikat SNI yang boleh memasanga logo SNI pada produknya dan untuk mendapatkan sertifikat itu sangat tidak mudah.

    yang kita perlukan sekarang pihak SNI harus melakuakn sosialisasi kepada masayarakat tentang produk-produk yg sudah mendapatakan sertifikat SNI

    pihak POLRI dan YLKI juga sebaiknya peka dengan hal ini.

    BalasHapus
  11. Sudah saatnya bangsa ini mempunyai standar atas mutu dan produk yang bisa bersaing global di tengah serbuan produk cina yang kualitas dan mutunya belum tentu menjamin. hal ini menjadi kampanye peningkatan mutu dan efisiensi peningkatan kualitas serta penggunaan produk dalam negeri...biar tak melulu produk luar "minded"

    BalasHapus
  12. Kalo di Malaysia, sirim namanya. Tapi, SNI saya kurang memperhatikan, Pak. Maaf...

    BalasHapus
  13. Tidak yakin hanya dengan logo SNI barang tersebut sudah terjamin.Perlu lebih jeli saja saat membeli barang berlogo SNI ini.

    BalasHapus
  14. susah ngontrol dan menjaminnya.. soalnya kan banyak.. jika harus berlogo.. semua helm bisa diberi logo...

    BalasHapus
  15. kan SNI sob....
    indoensia ndiri gitu......

    kalo standart internasional itu baru SIP :)

    BalasHapus
  16. Tak ada jaminan untuk itu pak. Yang jelas para pencetak logo amatiran akan bermunculan untuk mensiasati aturan yang demikian.

    BalasHapus
  17. Biasanya kalo yg asli logonya timbul bkan sticker (kata yg jual helm). kalo itu bkan prasangka namanya, tp was-was...
    slam knal. skalian q follow.

    BalasHapus
  18. setidaknya itu bisa membantu kita, tapi kalau dipikir2 bener juga...

    siapa yg jamin??

    tapi kalau dipikir2 lagi, kalau kita ngga percaya sama SNI malah jadi kacau semuanya...

    BalasHapus
  19. hal seperti terjadi karena ketidakjelasan pemerintah mengenai standart itu sendiri. yang lebih sering terjadi, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai merk-merk tertentu yang telah lulus uji standart menyebabkan banyaknya ruang gerak bagi pemalsu. saya sudah mencari di internet ternyata informasi yang ada masih kurang (bahkan di website resmi pemerintah).

    BalasHapus
  20. pemerintah harus lebih melakukan sosialisasi mengenai merk-merk yang sudah lulus uji SNI sehingga tidak membuka peluang terjadi pemalsuan oleh orang yang tidak bertanggungjawab

    BalasHapus
  21. Harusnya instansi yang berwenang mengeluarkan SNI secara berkala memberitahu masyarakat produk bermerek apa saja yang sudah lulus uji kelayakan SNI. Saya kena razia hanya gara-gara helm yang dipakai penumpang motor tidak berstandar SNI, kata pak polisi.
    Salam,
    http://alrisblog.wordpress.com/
    http://PakOsu.wordpress.com/

    BalasHapus
  22. di negeri ini apa sih yang tidak bisa dibuat tiruannya, alias palsu

    BalasHapus
  23. kalau menurut saya, ada tidaknya sni tidak menjadi jaminan apakah sebuah produk memiliki kualitas yang baik atau tidak,,,yg jelas itu hanya sebuah indikator meski tidak selalu mutlak :D

    Download Kumpulan e-Book Gratis

    BalasHapus
  24. yah sekarang orang pada pinter bikin barang alsu, logo ato hologram pun bisa di palsuin...... harus jeli juga biar dapet yang bener2 berkualitas

    BalasHapus
  25. Pemerintah emang udah sepantasnya menetapkan standar untuk kebaikan masyarakatnya, tapi bener juga dengan kata temen2 sebelumnya, masih perlu diperhatikan, jangan sampe yang kayak gini jadi model cari duit gelap yang baru..

    BalasHapus
  26. emang meragukan sih, kalo ada produk yang logo SNInya cuma stiker doang, apakah itu udah lolos uji atau belum... huft...

    BalasHapus
  27. saya pikir belum tentu jaminan...
    logo boleh SNI, namun yang sering terjadi, meski logo sni kalau sudah lama di pakai apalagi sudah tidak lama dicek ulang...
    tetap saja akan berakibat tidak baik bagi penggunanya..

    BalasHapus
  28. Gud question mbak.... seharusnya dari pemerintah juga mengadakan pengecekan terhadap barang - barang yang berlabel SNI. label ini bisa dibuat dengan mudah oleh khalayak umum apalagi yang berbentuk stiker, saya pun juga bisa membuatnya. tapi itu semua tergantung diri kita sendiri mbak. :)
    Salam hangat mbak. :)

    BalasHapus
  29. jangan logo sni, cukai rokok aja yg jelas jelas dikeluarin oleh pemerintah masih dipalsukan kok pdhl tingkatan security lebih susah bikin cukai rokok drpd logo sni wkwkwkwwkwkw

    BalasHapus

PERHATIAN !!!!

Berkomentarlah sesuai dengan artikel yang dibaca.

Berkomentarlah untuk memberikan pendapat yang bisa digunakan untuk membangun blog ini menjadi lebih baik.

Jangan Tinggal link hidup di dalam komentar!!!

Jangan promo barang (jika referensi pengetahuan silahkan), berbau judi dan sara.