Coba anda ingat-ingat kembali pada saat anda masih kecil. Apakah orang tua anda pernah berkata “Kamu jadi ini saja nanti bisa begini!” atau “kamu jadi itu saja nanti bisa begitu!”. Ternyata lambat laun semakin kita tumbuh dewasa, semakin banyak pilihan cita-cita yang ada di hadapan kita. Bagaimana dengan perkataan orang tua kita?
Apakah perkataan orang tua kita bisa di bilang sebagai cita-cita dan harapan atas diri kita? Jawabannya bisa iya bisa juga tidak. Namun perlu diingat bahwa setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, begitupun juga kita yang saat ini menjadi orang tua bagi anak-anak kita.
Kita boleh memiliki keinginan atas anak kita untuk menjadi ini dan itu dan lain sebagainya, tetapi perlu diingat bahwa jangan ada paksaan dalam hal ini. Ada baiknya jika kita mulai mengenalkan apa dan bagaimana sebuah profesi dan proses pendidikannya. Kita bisa mulai menceritakan kehebatan sebuah profesi, proses pendidikannya (belajarnya), manfaat yang didapat anak kita jika menjadi atau menjalani profesi yang kita ceritakan. Dalam menceritakan jangan ada paksaan, tetapi cerita yang memberikan gambaran.
Ketika anak mulai tumbuh lebih dewasa akan mendapatkan pilihan yang lebih banyak tentang sebuah profesi, jangan pernah memberikan gambaran buruk sebuah profesi, tetapi berikan gambaran yang sesungguhnya tentang sebuah profesi. Perbanyaklah mencari informasi mengenai sebuah profesi dan proses pendidikannya. Agar kita tetap dapat memberikan gambaran yang objektif kepada anak kita.
Jika anak memilih untuk menjadi sesuatu yang berbeda dengan yang kita inginkan, jangan patah semangat. Kita harus tetap mendukung dan memberikan dorongan agar anak kita memiliki semangat untuk membuktikan yang terbaik dengan pilihannya. Jika sudah demikian, maka tidak akan ada lagi batas cita-cita anak atau cita-cita orang tua. Yang ada adalah cita-cita yang terbaik untuk anak kita.
Kita boleh memiliki keinginan atas anak kita untuk menjadi ini dan itu dan lain sebagainya, tetapi perlu diingat bahwa jangan ada paksaan dalam hal ini. Ada baiknya jika kita mulai mengenalkan apa dan bagaimana sebuah profesi dan proses pendidikannya. Kita bisa mulai menceritakan kehebatan sebuah profesi, proses pendidikannya (belajarnya), manfaat yang didapat anak kita jika menjadi atau menjalani profesi yang kita ceritakan. Dalam menceritakan jangan ada paksaan, tetapi cerita yang memberikan gambaran.
Ketika anak mulai tumbuh lebih dewasa akan mendapatkan pilihan yang lebih banyak tentang sebuah profesi, jangan pernah memberikan gambaran buruk sebuah profesi, tetapi berikan gambaran yang sesungguhnya tentang sebuah profesi. Perbanyaklah mencari informasi mengenai sebuah profesi dan proses pendidikannya. Agar kita tetap dapat memberikan gambaran yang objektif kepada anak kita.
Jika anak memilih untuk menjadi sesuatu yang berbeda dengan yang kita inginkan, jangan patah semangat. Kita harus tetap mendukung dan memberikan dorongan agar anak kita memiliki semangat untuk membuktikan yang terbaik dengan pilihannya. Jika sudah demikian, maka tidak akan ada lagi batas cita-cita anak atau cita-cita orang tua. Yang ada adalah cita-cita yang terbaik untuk anak kita.


kemadirian ... kepercayaan ...
BalasHapuspembiasaan ...
Salam Hangat Selalu,
AbulaMedia.com
Salam juga... terima kasih komentarnya.....
BalasHapuscita-cita anaklah yang mampu mewujudkan impian semuanya ini.
BalasHapussaya setuju dengan anda, jangan memaksa anak untuk meneruskan cita-cita kita yang tidak terlaksana, biarlah mereka memilih sendiri cita-cita mereka, walau tetap dengan pengawasan orang tua. salam kenal :)
BalasHapusObat Herbal Alami Wasir Aman Dan Ampuh Atasi Wasir Secara Tuntas Dan Cepat
BalasHapusObat Herbal Alami Wasir Aman Dan Ampuh Atasi Wasir Secara Tuntas Dan Cepat
BalasHapusvery nice site thanks for sharing
BalasHapus