Rabu

Mudik dan Macetnya

Libur lebaran baru saja usai meskipun anak sekolah masih libur untuk kota Balikpapan. Namun cerita libur lebaran masih berlanjut. Biasanya jika lebaran tiba banyak masyarakat Indonesia melakukan kegiatan yang namanya mudik pulang kampung atau mengunjungi orang tua. Karena rutinnya kegiatan ini, maka tak ayal jalanan pun menjadi penuh dan bisa menimbulkan macet. Seperti inilah memang keadaan setiap tahunnya dan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Tak terkecuali juga yang kami alami.

Sebenarnya mudik yang kami lakukan tidak seperti mudik yang banyak dilakukan oleh orang-orang kebanyakan di pulau jawa. Yang sekali mudik jaraknya bisa jauh. Namun kami juga ingin merasakan sensasi mudik seperti orang yang ada di pulau jawa seperti yang kami lihat di televisi. Mudik kami hanya berjarak sekitar 130 km, kota yang ditempuh adalah dari Balikpapan menuju Samarinda. Secara umum bisa ditempuh dalam waktu 2 sampai dengan 3 jam saja. Namun saat macet bisa sampai 4 hingga 5 jam bahkan bisa lebih.

Hal ini juga yang kami rasakan ketika melakukan perjalanan balik Samarinda Balikpapan. Apalagi kami menggunakan bis jadi tambah lama. Berangkat dari rumah pukul 9 pagi menuju terminal Sei Kunjang bertemu macet di jembatan Mahakam yang memang selalu macet sebagai gerbang Samarinda Balikpapan. Naik bis milih yang AC warna bisnya hijau kuning (warga Samarinda Balikpapan yang biasa naik bis pasti tau) ternyata penumpang banyak yang menunggu AC jadi berebut naik, maklum di Samarinda bis AC dan Ekonomi hanya ada satu jalur jadi ya gantian karena punya jadwal masing-masing. Alhamdulillah dapat duduk di depan, kenapa harus didepan? Karena Bunda dan Mas Rizi suka duduk didepan. Akhirnya bispun berangkat ke Balikpapan.


Urutan: Jalan Belah Gunung Sampah, Jalan masuk ke Bukit Suharto

Sebenarnya jalan relatif lancar dan kendaraan banyak. Namun saat memasuki jalan belah gunung sampah. Macet mulai terasa. Kemacetan terasa hingga satu kilo. Kemudian jalan padat lancar. Hingga akhirnya di Bukit Soeharto macet sebentar ternyata ada kendaraan yang penyok sedikit akibat bersenggolan dengan kendaraan lainnya sepertinya. Dan di pertengahan jalan macet lagi. Tepat ketika akan memasuki tanjakan Tahu Sumedang kilometer 55 an. Memang tahu sumedang menjadi sebab macet jika traffic tinggi. Setelah itu jalan lancar kembali hingga Balikpapan.


Urutan: Bukit Suharto, Tanjakan Tahu Sumedang

Akhirnya sekarang-sekarang sudah sejak lima tahun yang lalu jika lebaran jalur Balikpapan Samarinda selalu macet. Jadi berasa seperti lebaran di pulau Jawa. Berasa mudik. Walaupun tidak seheboh di pulau jawa.

Setelah lebaran jangan lupa tetap dilanjutkan ibadah yang biasa dikerjakan dibulan Ramadhan ya. Insha Allah kita tidak menjadi orang yang celaka. Amin. Selamat beraktifitas kembali ya sahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERHATIAN !!!!

Berkomentarlah sesuai dengan artikel yang dibaca.

Berkomentarlah untuk memberikan pendapat yang bisa digunakan untuk membangun blog ini menjadi lebih baik.

Jangan Tinggal link hidup di dalam komentar!!!

Jangan promo barang (jika referensi pengetahuan silahkan), berbau judi dan sara.