Kejadian seperti untuk saat ini sudah semakin sering ditemui. Teringat ketika Rizi baru masuk TK Nol Kecil. Akhirnya bertemu juga dengan beberapa orang tua murid. Ternyata bukan sebuah aturan yang mewajibkan anak mereka harus bisa membaca atau belajar membaca, karena memang di TK belum waktunya untuk belajar membaca. Guru guru TK pun tidak ada yang mengajarkan untuk membaca, karena memang belum waktunya untuk belajar membaca bagi murid TK. Usut punya usut ternyata ketika masuk SD ada seleksi yang terkadang anak juga ditanya apa sudah bisa membaca? Jadi heran... Koq bisa? Di TK tidak diajarkan membaca bagaimana bisa membaca. Saya tuh suka bilang "ni yang koplak siapa ya?".
Ternyata budaya ini juga didukung oleh ego orang tua yang begitu bangganya bila anak sudah bisa membaca ketika masih TK. Suka dengerkan "Anak saya sudah bisa baca lho jeng", atau ketika ada arisan anak suka dipanggil lalu di tanya "... Ini bacanya bagaimana?". Ditambah lagi banyak iklan-iklan susu formula yang anaknya masih kecil sekitar umur tiga sampai empat tahun pastinya tapi sudah bisa macem macem, seolah-olah anak kecil bisa koq dengan ini itu padahal belum umurnya. Apalagi anak jaman sekarang.
Hal ini juga didukung dengan banyaknya bimbingan belajar calistung (baca tulis hitung). Yang ketika saya coba lihat ternyata banyak anak-anaknya yang masih usia TK bahkan belum usia TK, dan yang lebih mengenaskan ada anak yang seperti dipaksa. Jadi salah siapa ya?
Beberapa waktu lalu ada pertemuan orang tua murid dengan psikolog. Dengan konsultasi yang diberikan akhirnya jawaban diberikan. Dari semua penjelasan diatas, sebenarnya tidak yang salah. Namun perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
- Anak TK belum waktunya untuk diajarkan membaca.
- Jika anak TK belajar membaca, pastikan bahwa tidak ada unsur paksaan didalamnya.
- Jangan bangga anak anda umur lima tahun sudah bisa membaca, khawatirlah nantinya timbul rasa bosan belajar disaat dia harus belajar, karena lebih memilih bermain yang disebabkan waktu bermainnya saat kecil digunakan untuk belajar bahkan dengan unsur paksaan.
- Anak usia TK adalah usia lima hingga tujuh tahun, karena sistem pembelajaran tahun 2013 usia masuk SD adalah saat anak dengan usia minimal tujuh tahun.
- Bentuk pelajaran anak usia TK adalah pembelajaran kemandirian seperti makan sendiri, buang air kecil sendiri, mendengarkan perintah, memakai baju sendiri.
Jelaskan semuanya? Ini hanya tulisan berbagi, bukan untuk menggurui.
Dengan menulis artikel ini. Jadi ingat dulu waktu kecil. Saya tidak pernah sekolah TK, sebelum masuk SD saya kerjaannya main. Sempet juga jualan kue basah bersama kakak. Baru belajar baca pas kelas satu sekolah dasar (SD). Yang seangkatan mungkin pernah dengar kalimat kalimat ini.
Ini budi
Ini ibu budi
Ini bapak budi
Ini wati, wati kakak budi
Ini iwan, iwan adik budi
Well, terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan berbagi di kolom komentar ya. Happy blogging and Yuk Keep Smile.
Kredit gambar: 123RF.Com
bener tuh gan :D
BalasHapusSaya masih merasakan dulu jaman "Ini Ibu Budi" tapi sekarang semua sudah berubah dan terkadang yang menyebalkan memang ortunya murid yang sangat berlebihan
BalasHapusPutri saya usia 4 tahun dan saya mulai kwatir dan ketar ketir tentang jenis pendidikan untuknya nanti, bagaimana yang pas untuknya tanpa ada unsur paksaan, secara sistem pendidikan kita unsur paksaannya masih sangat kuat
setuju banget :)
BalasHapussaya biasanya mengajarkan sendiri jadi dlihat mood anak-anak , biasanya mereka sendiri yang minta belajar membaca jadi have fun
BalasHapuspembelajaran sejak dini lebih baik.. tinggal menentukan metode yg menarik untuk pembelajarannya sehingga anak tidak mudah bosan :D
BalasHapus