Untuk Skin test sebagai referensi bisa dilihat pada Wikipedia Allergy pada Skin Testing. berikut:
Skin testing is also known as "puncture testing" and "prick testing" due to the series of tiny puncture or pricks made into the patient's skin. Small amounts of suspected allergens and/or their extracts (pollen, grass, mite proteins, peanut extract, etc.) are introduced to sites on the skin marked with pen or dye (the ink/dye should be carefully selected, lest it cause an allergic response itself). A small plastic or metal device is used to puncture or prick the skin. Sometimes, the allergens are injected "intradermally" into the patient's skin, with a needle and syringe. Common areas for testing include the inside forearm and the back. If the patient is allergic to the substance, then a visible inflammatory reaction will usually occur within 30 minutes. This response will range from slight reddening of the skin to a full-blown hive (called "wheal and flare") in more sensitive patients similar to a mosquito bite. Interpretation of the results of the skin prick test is normally done by allergists on a scale of severity, with +/- meaning borderline reactivity, and 4+ being a large reaction. Increasingly, allergists are measuring and recording the diameter of the wheal and flare reaction. Interpretation by well-trained allergists is often guided by relevant literature.[56] Some patients may believe they have determined their own allergic sensitivity from observation, but a skin test has been shown to be much better than patient observation to detect allergy.[57]
If a serious life threatening anaphylactic reaction has brought a patient in for evaluation, some allergists will prefer an initial blood test prior to performing the skin prick test. Skin tests may not be an option if the patient has widespread skin disease or has taken antihistamines sometime the last several days.
Skin Testing adalah sebuah test untuk melakukan test pada permukaan kulit dengan bahan-bahan yang dianggap bisa menyebabkan alergi. Dari yang secara umum bisa menyebabkan alergi baru kemudian bahan - bahan tambahan dengan investigasi secara menyeluruh pada pasien.
Pada test awal adalah dengan bahan-bahan yang secara umum sudah sering menjadi bahan yang menjadi alergen atau penyebab alergi. Biasanya setiap dokter memiliki standar sendiri berdasarkan frekuensi keluhan pasien yang ditangai. Ada yang 40 sampai 60 bahan. Dan yang paling utama bahan yang dipilih adalah telur, ikan laut dan ikan air tawar untuk wilayah Indonesia, bila di luar negeri seperti telur, kacang tanah, kacang kedelai.
Test dilakukan dengan membuat pola pada tangan dengan perbagian atau per nomor dengan menggambarnya ditangan menggunakan ballpoint atau lain sebagainya. Kemudian Dokter akan membuat daftar bahan dan nomor urutnya. Tangan akan dibersihkan dan diberi nomor pada setiap bagian pada tangannya. Pada nomor akan diberi sari dari bahan yang terdapat dalam daftar yang sudah dibuat. Misalkan pada daftar nomor 5 tertulis bahan Telur maka pada tangan yang bagian tertulis nomor 5 akan diberi bahan atau serum dari telur, kemudian dengan lenset tangan yang telah diberi bahan hanya sedalam 0,5 mm. Reaksi akan terlihat setelah 20 - 30 menit. Hal ini juga dapat dilihat dengan tingkat ukuran pada mm setiap bahan. Tangan menjadi merah bengkak dan agar keras.
Setelah bahan dasar dilakukan test, maka test selanjutnya adalah bahan-bahan yang diketahui dengan melakukan investigasi lebih mendalam pada pasien oleh dokter. Biasanya yang utama ditanyakan adalah bahan makanan apa saja yang bisa dimakan setiap hari atau pernah dimakan. Barulah dilkaukan test.
Dengan melakukan test ini akan membuat pasien lebih mengetahui alergen apa saja yang menjadi penyebab alergi. Sehingga tidak meraba-raba atau mengira-ngira apa saja yang menajdi penyebab alergi pada pasien. Skin Testing ini adalah metode yang mudah dan cepat untuk mengetahui hasilnya, namun bisa dibilang mungkin lebih banyak memakan biaya karena mahalnya bahan (item) sari bahan yang akan digunakan untuk melakukan test. Namun hal ini bisa menjadi alternatif karena hasilnya dirasa lebih maksimal.
hm, untung saya tidak alergi...
BalasHapusaku alergi makanan dari bahan laut :(
BalasHapus@Djangan Pakies test alergi sepertinya pernah dilakukan pada anak saya, dan ternyata kita bisa tahu jenis makanan yang perlu dihindari yang membuat tubuh bermasalah dengan itu
BalasHapusManfaatnya jika sudah mengetahui tidak mengira-ngira lagi makanan apa yang tidak boleh dimakan dan boleh dimakan. Kasian juga di mata masyarakat bahwa alergi bisa terjadi karena makanan ikan laut, padahal belum tentu juga...
@joe hm, untung saya tidak alergi...
BalasHapusbersyukurlah bang...
@R10 aku alergi makanan dari bahan laut :(
BalasHapuswahh, sayang sekali ya mas, padahal enak lho....
ckckc.. selalu keren kalau update posts.. hebattttuda di follow .. hehehe follow balik dunks ^_^
BalasHapus