Bagi para ibu hamil, penggunaan obat-obatan memang sangat tidak dianjurkan. Mengapa? Karena ini dikhawatirkan dapat berdampak buruk pada janin selain juga berisiko menimbulkan kecacatan pada bayi.
Pemakaian obat-obatan saat hamil dapat menimbulkan masalah, bukan saja akibat reaksi obat yang tak diharapkan pada ibu. Tetapi, janin pun perlu dipertimbangkan sebagai target potensial. Obat dapat memberi dampak pada sistem saraf pusat janin yang sedang berkembang. Salah satu dampak yang penting adalah efek teratogenik yang menimbulkan kecacatan.
Menurut Guru Besar Farmakologi Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Iwan Prahasto, sejumlah studi klinis mengindikasikan memang tak semua obat berbahaya bagi ibu hamil. Pasalnya, obat-obat itu tidak pernah diujikan pada ibu hamil dan hanya diujikan kepada binatang saja.
"Oleh karena itu, rekomendasi pada binatang itu tidak cukup. Misalnya, (jika) pada binatang tidak terjadi efek teratogenik atau kanker, tidak otomatis pada manusia tidak terjadi. Itu sebabnya harus hati-hati," ungkap Iwan dalam workshop dan media briefing mengenai pola peresepan obat di Indonesia.
Menurut Iwan, pada ibu hamil, hari pertama sampai ke-70 konsepsi adalah masa paling rawan terjadinya malformasi (janin kacau). "Bentuknya bisa ada cacat kalau obat-obat tertentu dikonsumsi pada the first seventy of pregnancy," tambahnya.
Meski begitu, bukan berarti setelah 70 hari seorang ibu hamil dapat dengan bebas mengonsumsi obat-obatan. Ada beberapa obat yang berbahaya kalau diberikan pada trimester dua atau tiga. Lalu, bagaimana jika ada seorang ibu hamil terkena penyakit dan mengharuskannya mengonsumsi obat?
Dalam kasus ini, biasanya seorang dokter akan melihat, lebih banyak risiko apa keuntungan yang akan didapat sang ibu dengan mengonsumsi obat.
"Misalnya dalam kasus yang menyangkut nyawa sang ibu, jika tidak dikasih obat ibu itu meninggal, maka in anyway ini benefit. Kita ambil benefitnya. Tetapi kalau ada obat lain yang lebih aman, atau dengan tidak minum obat tidak mencelakakan si ibu, maka kita ambil risikonya," papar Iwan.
Sekalipun beberapa obat ada yang aman dikonsumsi bagi ibu hamil, jika bisa tanpa obat sebaiknya pilih untuk tidak meminum obat. Untuk menjaga kondisi ibu hamil tetap terjaga, bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, serta konsumsi buah dan sayuran.
Pemakaian obat-obatan saat hamil dapat menimbulkan masalah, bukan saja akibat reaksi obat yang tak diharapkan pada ibu. Tetapi, janin pun perlu dipertimbangkan sebagai target potensial. Obat dapat memberi dampak pada sistem saraf pusat janin yang sedang berkembang. Salah satu dampak yang penting adalah efek teratogenik yang menimbulkan kecacatan.
Menurut Guru Besar Farmakologi Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Iwan Prahasto, sejumlah studi klinis mengindikasikan memang tak semua obat berbahaya bagi ibu hamil. Pasalnya, obat-obat itu tidak pernah diujikan pada ibu hamil dan hanya diujikan kepada binatang saja.
"Oleh karena itu, rekomendasi pada binatang itu tidak cukup. Misalnya, (jika) pada binatang tidak terjadi efek teratogenik atau kanker, tidak otomatis pada manusia tidak terjadi. Itu sebabnya harus hati-hati," ungkap Iwan dalam workshop dan media briefing mengenai pola peresepan obat di Indonesia.
Menurut Iwan, pada ibu hamil, hari pertama sampai ke-70 konsepsi adalah masa paling rawan terjadinya malformasi (janin kacau). "Bentuknya bisa ada cacat kalau obat-obat tertentu dikonsumsi pada the first seventy of pregnancy," tambahnya.
Meski begitu, bukan berarti setelah 70 hari seorang ibu hamil dapat dengan bebas mengonsumsi obat-obatan. Ada beberapa obat yang berbahaya kalau diberikan pada trimester dua atau tiga. Lalu, bagaimana jika ada seorang ibu hamil terkena penyakit dan mengharuskannya mengonsumsi obat?
Dalam kasus ini, biasanya seorang dokter akan melihat, lebih banyak risiko apa keuntungan yang akan didapat sang ibu dengan mengonsumsi obat.
"Misalnya dalam kasus yang menyangkut nyawa sang ibu, jika tidak dikasih obat ibu itu meninggal, maka in anyway ini benefit. Kita ambil benefitnya. Tetapi kalau ada obat lain yang lebih aman, atau dengan tidak minum obat tidak mencelakakan si ibu, maka kita ambil risikonya," papar Iwan.
Sekalipun beberapa obat ada yang aman dikonsumsi bagi ibu hamil, jika bisa tanpa obat sebaiknya pilih untuk tidak meminum obat. Untuk menjaga kondisi ibu hamil tetap terjaga, bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, serta konsumsi buah dan sayuran.
Tulisan asli: Ibu Hamil Tak Dianjurkan Minum Obat?
Ditulis oleh: RQ 07 April 2011
Untuk Dinas Kesehatan Kota Balikpapan
Sumber Tulisan: http://dkk.balikpapan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=43&Itemid=1
Tag: ibu hamil kehamilan obat hamil sistem saraf efek teratogenik janin kecacatan janin reaksi obat pregnancy
Udah lama nggak berkunjung, nih...
BalasHapusSetuju banget, selama hamil saya hampir nggak pernah minum obat, kecuali atas resep dokter.
wah, cocok bgt bwtku, istriku emang gi hamil sob, kalo istrimu dah dpt brp minggu?
BalasHapusemang sih, kalo dah menyangkut obat2an aku yg paling seleksi bgt, malah kadang obat yg diksh ama bidan pun, aku larang utk diminum...
lbh baik konsumsi buah ama sayuran aja... atw susu utk ibu hamil.
harus hati-hati bila minum obat
BalasHapusbahkan kalo bisa ya jangan dulu
ibu hamil emang banyak pantangannya. maklum, bawa dua nyawa.:D
BalasHapuskalau ga suka minum obat gimana mbak???
BalasHapusapalagi tablet, ga ketelen deh kayanya:(
waH Q cowok :D
BalasHapusenak ya jdi cwok :D
numpang baca skimming dan langsung komen..lha saya belum berkeluarga lum ngerti ttg ibu hamil hehe :)
BalasHapussemua yang masuk ke tubuh ibu hamil emang perlu diperhatikan.. karena banyakk pengaruh nggak cuman sama ibunya, tapi juga janinnya..
BalasHapusmakanya kadang banyak obat yang mencantumkan warning di boxnya untuk ibu hamil
dewi fatma >>> selamat datang kembali bu...
BalasHapusPenghuni 60 >>> Hari ini udah 8 mingguan deh kayaknya. tetapi ati-ati juga sob kalo punya maag,,, sebaiknya minum susu setelah 1 jam makan aja..
Nova Miladyarti >>> Istri saya juga gak bisa minum obat bu... jadi buah-buahan aja yang danjurkan..
ahh, lumayan info buat istriku nanti... :D
BalasHapusKalau lagi hamil trus sakitnya ringan lebih baik istirahat & makan yg cukup aja ya. Serem kalau minum obat sembarangan :(
BalasHapusbener banget,.... demi kesehatan bayinya juga kan???
BalasHapusEks >>> semoga bermnafaat ya sob.
BalasHapusSya >>> tergantung sih sakitnya apaan... pertimbangannya adalah resiko dan keselamatan.
sebaiknya bila ada keluhan sakit selam kehamilan, harus konsultasi dengan dokter ahlinya.
BalasHapusagar tidak tergantung dengan obat-obat, para ibu hamil memang harus menjaga kesehatan dirinya dengan baik.
BalasHapuswah, tar dech buat isteri, hehehe
BalasHapusobat2an itu ternyata ga bagus untuk kondisi tertentu
BalasHapusKami sering kali pusing, nyarikan obat yang aman buat bumil :D
BalasHapusparacetamol aja deh... :D
Saya pun begitu Pak, selama hamil menghindari banget yang judulnya obat2an, kecuali vitamin untuk baby. Kalo sakit ato daya tahan menurun lebih memilih cara2 alami, misalnya banyak2 makan buah, sayur, dan minum susu
BalasHapussalam kenal mas
BalasHapusthanks atas infonya
BalasHapusRSIA YAdika Kebayoran Lama
BalasHapusRumah Sakit Ibu & Anak