Cerita Keluarga kali ini menulis sedikit cerita ringan yang mungkin bisa di renungkan oleh sobat semua dan kami sendiri khususnya. Atau malah cerita ini bisa dibagikan untuk pendidikan anak-anak kita kelak, mengingat kita tidak pernah tahu kondisi yang akan dating seperti apa dan yang kita tahu bahwa kondisi ketika kita kecil sungguh sudah berbeda dengan kondisi kita saat ini. Ini hanya sekedar melanjutkan cerita keluarga tentang Ilmu Dasar Islam dan Aspek Pembelajarannya.
Cerita Keluarga kembali lagi pada maksud tulisan Belajar Aqidah dari Pipi dan Tangan. Cerita ini hanya sebuah penymapian maksud diantara seorang guru yang sudah baya dan berumur dengan seorang jama’ah yang masih muda dan penuh semangat berapi-api di sebuah taklim untuk pengajian rutin mingguan.
Suatu ketika ketika guru sudah selesai memberikan tausiyahnya, anak muda ini dengan semangatnya bertanya kepada gurunya.
“Apakah guru percaya Allah ada?” Tanya anak muda tersebut.
Dijawab gurunya “Iya saya percaya.”
“Lalu apa buktinya jika Allah itu ada? Karena Allah tidak terlihat” Tanya anak muda kembali.
Sang guru hanya diam. Sepertinya anak muda tersenyum puas dengan pertanyaan, karena guru terlihat tidak bisa menjawab.
“Iblis laknatullah terbuat dari apa?”tanyanya lagi.
Dijawab kembali oleh gurunya” Api”.
“apa hukuman bagi sang iblis laknatullah?” tanyanya kembali.
Dijawab lagi oleh sang guru “di dalam api neraka yang sangat panas”.
“apa mungkin api dengan api pasti tidak akan terasa panas dong?” timpal anak muda itu lagi.
Dan gurupun tersenyum kembali.
Dipanggillah anak muda tersebut dihadapannya dan langsung ditampar keras-keras oleh sang guru hingga anak muda tersebut merasa kesakita dengan sangat.
Sang guru kemudian bertanya” apakah sakit?”
Anak muda menjawab “iya guru”.
” Aku tidak percaya jika itu sakit, mana buktinya?” Jawab sang guru kembali.
Sang guru kembali bertanya” tanganku dan pipimu terbuat dari apa?”
“dari daging guru” jawab anak muda tersebut.
“Nah kini kau telah menemukan jawaban untuk pertanyaanmu.” Jawab sang guru.
Akhirnya anak muda tersebut pergi dengan rasa sakitnya dan juga masih sedikit bingung dengan perkataan gurunya “Nah kini kau telah menemukan jawaban untuk pertanyaanmu.”
Apakah sobat mengerti maksudnya??? Silahkan share di kolom komentar ya???
Salam.
Belajar iman dan mengimani ...
BalasHapushmm...
BalasHapustidak ada yang bisa menciptakan manusia sesempurna Alloh SWT... :)
mba..klo ke SMD kmn??
ntr mampir ya..^_^
saya di Jl Jakarta P{erum Korpri Blok BO no 1..
kebetulan saya jual jilbab *tak lupa promosi* hehehehe..
macam2,jilbab biasa sampe jilbab untuk akhwat,n niqab (cadar)
biar bisa kopdaran.. :)
subhanallah... semua ada jawabannya untuk semua pertanyaan manusia...
BalasHapusmaaf ust.. HAPIA Mesir memang blm update2... saya usahakan cari waktu di sela2 ujian saya sekarang ini....
pernah denger juga cerita serupa dari seorang ustadz...
BalasHapussetan yang dicipta dari api, akan ditampar dengan sangat keras oleh jahanam...hehehe
guru telah membuktikan kpd muridnya bahwa walau bahannya sama akan terasa sakit juga spt tamparan di pipi sama dg iblis di neraka. Tp klo guru sekarang cara jawabnya jangan ditampar betulan, nanti di demo muridnya
BalasHapusSaay juga dah pernah denger cerita ini, Pak. Insya Allah dengan cerita2 seperti keimanan dan ketaqwaan kita semakin bertambah. Amien
BalasHapustidak setiap hal apalagi menyangkut akidah bisa dijelaskan dengan logika dan nalar, hanya keyakinan dan iman yang merasakannya seperti halnya cerita tamparan di pipi
BalasHapussaya juga pernah menulis itu di blog, dgn judul ; ditampar
BalasHapuskasihan si anak muda yg kebingungan...
BalasHapusketika saya buka pagi ini, srtikel ini membuat saya merenungi apa yang telah saya kerjakan....suatu perenungan yang sangat dalam...
BalasHapusoiya mas..mau nanya nich...saya membikin blog blogspot, tapi saya kebingungan untuk memotong artikel trs seting widget atau side bar...mas ada rekomendasi untuk belajar blogspot secara detail??? syukur-syukur kalau mas mau kirim email ke saya untuk mengajari saya...thx
Assalamu'alaikum,
BalasHapusTerima kasih Ibu Ustadzah atas kunjungannya beberapa waktu yang lalu. Dan mohon maaf baru bisa berkunjung balik.Senang sekali bisa bertemu dengan rekan seprofesi.
Artikelnya menarik. Tidak semua yang tidak terlihat itu tidak ada. Karena itu kita wajib mengimani yang ghaib.
Semoga kita bisa menjalin silaturahim lebih erat. Senang sekali bila bisa tukeran link.
Terima kasih.
Salam dari Cianjur.
Itu adalah sebuah pembuktian tanpa perlu penjelasan...
BalasHapusUntuk sobat yang sudah pernah mendengar cerita ini ataupun sudah pernah mempostingkannya saya mohon maaf. Saya juga mendengar cerita ini dari berbagai sumber dengan versi yang berbeda, Nah ini coba saya buat untuk versi Blog Keluarga, hanya sekedar berbagi cerita....
BalasHapusSalam.
daging ketemu daging juga bisa terasa sakit. yg itub sy ngerti,.
BalasHapustp pertanyaan apakah tuhan itun ada karena ia tak terlihat belum terjawab
jawaban bagus untuk murid. Salam kenal!
BalasHapusIya, tidak selamanya aqidah itu bisa dipahami secara logis. di sini lah letaknya kepercayaan yang tak harus disertai dengan adanya bukti fisik, dan itulah yang disebut dengan keimanan.
BalasHapusTerima kasih postingan menyejukannya... Salam kenal & Semoga kita termasuk orang yg istikomah dalam Iman Islam
BalasHapusHello my dear friend, thanks for your visit and for the comments left. Come back anytime, you're always welcome in my blog. Wish you a happy and blessed week ahead!
BalasHapuspernah dengar cerita ini dulu, memang hanya dgn keimanan saja kita mau mempercayai adanya Allah swt , walau tak kasat mata.
BalasHapusterimakasih krn telah berbagi.
salam
itu namannya jawaban yg nyata melalui pembuktian.. :D
BalasHapusmaaf baru bisa berkunjung lg..
ya ngerti dong maksudnya masa ngak ngerti sih.... :)
BalasHapus^_^
BalasHapusassalamu'alaikum ...
salam 4antum ...
maacih udah mampir ...
hmm ... ane pernah jadiin ini referensi buat kajian ...
salam ... ^_^
Kalo saya pernah membaca di buku cerita anak-anak sekolah dasar, maksudnya saya sangat paham akan tetapi (bukannya menghakimi hanya saran) akan lebih baik jika ditampilkan versi utuhnya, bila saja ada orang yang belum pernah membaca versi utuhnya maka kalimat pertanyaan mbak (Apakah sobat mengerti maksudnya??? )akan dengan jujur dikomentari : "sAYA BINGUNG" Padahal temanya untuk menguatkan Aqidah, Thanx, kalo menyinggung yah saya minta maaf (kapan lagi bisa kritik Ustadzah dari Bpn "GCH") he he he
BalasHapusvery nice site thanks for sharing
BalasHapus